Kamis, 31 Mei 2012

SERANGAN UMUM 4 HARI KOTA SOLO

SERANGAN UMUM 4 HARI SOLO

Cease Fire Indonesia vs Belanda

Pada tanggal 3 Agustus 1949 pukul 22.00 malam, Panglima Besar Jenderal Sudirman memerintahkan penghentian tembak-menembak mulai 11 Agustus 1949 untuk wilayah Jawa dan 15 Agustus 1949 untuk wilayah Sumatera. Untuk itu maka sebelum tanggal tersebut pihak Brigade V/Panembahan Senopati pimpinan Letkol Slamet Riyadi dan Detasemen TP Brigade XVII pimpinan Mayor Achmadi berencana menggunakan kesempatan sebelum cease fire tersebut untuk mendapatkan posisi dan merebut kedudukan musuh di Kota Solo agar pihak Belanda tahu bahwa TNI masih ada taring, nyali dan tetap bertekad bukan saja dengan tujuan tersebut diatas, tapi tetap akan mengusir Belanda.Untuk itu diadakan rencana serangan umum terhadap Kota Solo.

Perlu diketahui juga bahwa seperti TNI di Jogja , pihak TNI di Solo juga mengadakan serangan umum sebelumnya agar dapat diketahui perkiraan kekuatan lawan, kedudukan lawan dan data-data di lapangan.Semenjak Jogja diserahkan ke Ri bulan Juli 1949, sebagian kekuatan tentara Belanda ditarik Ke Solo, sehingga menambah kekuatan yang ada sebelumnya.Serangan Umum Pertama dilakukan pada tanggal 8 Februari 1949 sedang yang kedua dilakukan tanggal 2 Mei 1949.

Sebelum SU 4 Hari ada beberapa tambahan kekuatan antara lain:
-Serangan di Jembatan Cluringan, mendapatkan 1 Bren dan 2 LE.Tentara Belanda yang selamat dalam peristiwa tersebut akhirnya mengaalmi gangguan jiwa.Sedang barang-barang pribadi milik serdadu Belanda yang tewas dikembalikan pihak TP Brigade XVII kepada komandan Belanda setelah cease fire.
-Pembelotan satu kompi TBS ( Teritoriale Batalyon Surakarta) bentukan Belanda dengan membawa 8 Bren, 30 Sten dan 80 senapan.

Kekuatan Belanda di Solo

Sebelum Juli 1949
Ada 5 batalyon termasuk pasukan TBS dan Polisi Federal.

Setelah Juli 1949
Ada tambahan dari wilayah sesuai Roem Royen hingga di Solo menumpuk kurang lebih 11 Batalyon.

Posisi Tentara Belanda :
Panggung Jebres, Margoyudan, Banjarsari, Villa Gantiwarno, Kompleks Balapan, Beteng, Purbayan, Timur Pasar Legi, Timuran, Suryosuwitan, Ngapeman, Museum radyapustaka, Pengadilan Solo, Asrama Banteng, Kodim lama, baron,Gereja Gendengan dekata SGM, Sanggrahan, Purwosari, Korem di Kerten, Jurug, dan Gading.

Posisi Polisi Belanda/Federal:
Jagalan, Pasar legi, Sosietet Mangkunegaran, Beskalan, Serengan, Sanggrahan.

Pasukan TBS:
Mangkunegaran, Balapan, Ngemplak.


Kekuatan TNI/Polisi
1.MBB Brimob , Komisaris Utomo
2.MBK Brimob Karesidenan
3.Kompi Zeni TP atau TGP
4.Detasemen TP Brigade XVII Mayor Ahmadi
5.Brigade V/Panembahan Senopati , Letkol Slamet Riyadi termasuk pasukan TP Sturm Abteilung.


Pada tanggal 7 agustus 1949 dimulai SU pad apukul 06.00 pagi. Pada hari tersebut pasukan TNI telah menyusup dahulu dan mulai menguasai kampung-kmapung dalam kota Solo.

Pada tanggal 8 Agustus 1949 hingga 10 Agustus 1949 seluruh pasukan dari SWK 100 sampai 105 dikerahkan untuk membantu serangan hari pertama denagn sasaran seluruh kota Solo dan diakhiri tanggal 10 Agustus pukul 06.00 pagi sesuai perjanjian cease fire pihak Indonesia dan Belanda.Tambahan pasukan inis emakin memperkuat serangan apsuakn SWK 106 yang intinya dari DEN TP Brigade XVII.Akibatnya pasukan Belanda semakin terdesak karena pasukan dari Brigade V menyekat kekuatan lawan dan menghambat bantuan lawan di luar kota Solo.Konvoi Belanda dari Semarang bahkan tidak dapat memasuki kota Solo karena dihambat oleh pasukan TNI di Salatiga.Pihak Belanda bahkan mulai mengerahkan 2 Bomber ( tdk dikeathui jenisnya) dan 4 pesawat P-51 ditambah pasukan para yang diterjunkan ke Lanud Panasan ( Adisoemarmo sekarang),

Pada tanggal 11 Agustus terjadi pelanggaran cease fire oleh pasukan baret hijau yang menewaskan banyak penduduk sipil antara lain:
di Sambeng-32 orang tewas ,di pasar Nongko-67 tewas,di Serengan-47 orang tewas,di Padmonegaran Gading-21 tewas,di Pasar Kembang-24 orang tewas.

Akibatnya terjadi pertempuran lagi akibat peristiwa tersebut diatas.Pada siang hari tanggal 11 Agustus 1949, pihak Belanda yang diwakili Kol van Ohl mengajak berunding dengan Letkol Slamet Riyadi agar semua pasukan TNI ditarik hingga batas kota dan barikade diberishkan.Pihak Letkol Slamet Riyadi menerima syarat ini karena ada jaminan dari Van Ohl bahwa ada janji: 1.Teror belanda tidak terulang lagi 2. Tidak akan diadakan pembunuhan terhadap sipil yang membantu TNI.Sebenarnya pasukan TNI terutama pihak DEN TP Brigade XVII tidak mau menerima usul ini karena hampir seluruh Kota Solo telah berhasil diduduki dalam serangn umum tersebut, karena pihak Belanda telah jelas-jelas melanggar pada tanggal 11 agustus 1949.

Sempat terjadi perbedaan pendapat antara Brigade V dengan Den II TP Brigade XVII.Mayor Ahmadi berpegang teguh pada perintah Panglima Divisi II Kol gator Subroto.Mayor Ahmadi menginstruksikan agar pasukan TP tetap dalam sektor masing-masing dengan posisi terkahir dan tidak bertanggung jawab terhadap penarikan pasukan ke batas kota dan memerintahkan apabial Belanda melanggar lagi agar ditindak oleh masing-masing sektor. Sedang pihak Brigade V berpegang teguh pada : Berlakunya cease fire tanggal 3-10 agustus 1949, berpatokan yang minat berunding adalah Belanda yang dalam posisi terdesak, Mengurangi kekejam pasukan Belanda terhadap sipil.

Permasalah ini sampai ke Kepala Staf Divisi , Letkol Suprapto (pahalwan Revolusi).Letkol Suprapto tidak dapat memberikan pemutusan, akhirnya Panglima Divisi Ii, Kolonel Gatot Subroto memutuskan agar Mayor Ahmadi mengalah dan mematuhi perintah Letkol Slamet Riyadi selaku Dan Brigade V/PS.pad atanggal 24 Agustus 1949 urusan keamanan kota diserahkan kepada Mayor Ahmadi selaku Komandan Komando Militer Kota (KMK) Solo.

Akhirnya tanggal 12 November 1949 Kota Solo resmi diserahkan oleh Belanda kepada Indonesia dalam upacara resmi di Stadion Sriwedari.Pihak Belanda diwakili oleh Kolonel Van Ohl , sedang pihak Indonesia oleh Letkol Slamet Riyadi.


Pasar Terapung Muara Kuin adalah pasar terapung tradisional yang berada di atas sungai Barito di muara sungai Kuin, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.[1] Para pedagang dan pembeli menggunakan jukung, sebutan perahu dalam bahasa Banjar. Pasar ini mulai setelah salat Subuh sampai selepas pukul tujuh pagi. Matahari terbit memantulkan cahaya di antara transaksi sayur-mayur dan hasil kebun dari kampung-kampung sepanjang aliran sungai Barito dan anak-anak sungainya.
Para pedagang wanita yang berperahu menjual hasil produksinya sendiri atau tetangganya disebut dukuh, sedangkan tangan kedua yang membeli dari para dukuh untuk dijual kembali disebut panyambangan. Keistemewaan pasar ini adalah masih sering terjadi transaksi barter antar para pedagang berperahu, yang dalam bahasa Banjar disebut bapanduk.
Kini pasar terapung Kuin dipastikan menyusul punah berganti dengan pasar darat. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Kuin harus menelan kekecewaan karena tidak menjumpai adanya geliat eksotisme pasar di atas air.
Kepunahan pasar tradisional di daerah "seribu sungai" ini dipicu oleh kemaruk budaya darat serta ditunjang dengan pembangunan daerah yang selalu berorientasi kedaratan. Jalur-jalur sungai dan kanal musnah tergantikan dengan kemudahan jalan darat. Masyarakat yang dulu banyak memiliki jukung, sekarang telah bangga memiliki sepeda motor atau mobil

Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah serangan yang dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 1949 terhadap kota Yogyakarta secara secara besar-besaran yang direncanakan dan dipersiapkan oleh jajaran tertinggi militer di wilayah Divisi III/GM III dengan mengikutsertakan beberapa pucuk pimpinan pemerintah sipil setempat berdasarkan instruksi dari Panglima Besar Sudirman, untuk membuktikan kepada dunia internasional bahwa TNI - berarti juga Republik Indonesia - masih ada dan cukup kuat, sehingga dengan demikian dapat memperkuat posisi Indonesia dalam perundingan yang sedang berlangsung di Dewan Keamanan PBB dengan tujuan utama untuk mematahkan moral pasukan Belanda serta membuktikan pada dunia internasional bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih mempunyai kekuatan untuk mengadakan perlawanan. Soeharto pada waktu itu sebagai komandan brigade X/Wehrkreis III turut serta sebagai pelaksana lapangan di wilayah Yogyakarta.
Pertempuran 5 hari Kota Semarang


Pertempuran 5 Hari atau Pertempuran 5 Hari di Semarang adalah serangkaian pertempuran antara rakyat Indonesia di Semarang melawan Tentara Jepang. Pertempuran ini adalah perlawanan terhebat rakyat Indonesia terhadap Jepang pada masa transisi (bedakan dengan Peristiwa 10 November - perlawanan terhebat rakyat Indonesia dalam melawan sekutu dan Belanda).
Pertempuran dimulai pada tanggal 15 Oktober 1945 (walau kenyataannya suasana sudah mulai memanas sebelumnya) dan berakhir tanggal 20 Oktober 1945. 2 hal utama yang menyebabkan pertempuran ini terjadi karena larinya tentara Jepang dan tewasnya dr. Kariadi
Kronologi Peristiwa
Masuknya Tentara Jepang ke Indonesia
Pada 1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari kemudian, tepatnya, 8 Maret, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak itu, Indonesia diduduki oleh Jepang.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan tokoh-tokohnya
Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada 6 dan 9 Agustus 1945. Mengisi kekosongan tersebut, Indonesia kemudian memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
Kaburnya tawanan Jepang
Hal pertama yang menyulut kemarahan para pemuda Indonesia adalah ketika pemuda Indonesia memindahkan tawanan Jepang dari Cepiring ke Bulu, dan di tengah jalan mereka kabur dan bergabung dengan pasukan Kidobutai dibawah pimpinan Jendral Nakamura. Kidobutai terkenal sebagai pasukan yang paling berani, dan untuk maksud mencari perlindungan mereka bergabung bersama pasukan Kidobutai di Jatingaleh.
Tewasnya Dr. Kariadi
Setelah kaburnya tawanan Jepang, pada Minggu, 14 Oktober 1945, pukul 6.30 WIB, pemuda-pemuda rumah sakit mendapat instruksi untuk mencegat dan memeriksa mobil Jepang yang lewat di depan RS Purusara. Mereka menyita sedan milik Kempetai dan merampas senjata mereka. Sore harinya, para pemuda ikut aktif mencari tentara Jepang dan kemudian menjebloskannya ke Penjara Bulu. Sekitar pukul 18.00 WIB, pasukan Jepang bersenjata lengkap melancarkan serangan mendadak sekaligus melucuti delapan anggota polisi istimewa yang waktu itu sedang menjaga sumber air minum bagi warga Kota Semarang Reservoir Siranda di Candilama. Kedelapan anggota Polisi Istimewa itu disiksa dan dibawa ke markas Kidobutai di Jatingaleh. Sore itu tersiar kabar tentara Jepang menebarkan racun ke dalam reservoir itu. Rakyat pun menjadi gelisah. Cadangan air di Candi, desa Wungkal, (Sekarang menjadi kawasan industri Candi Semarang) waktu itu adalah satu-satunya sumber mata air di kota Semarang. Sebagai kepala RS Purusara (sekarang Rumah Sakit Kariadi) Dokter Kariadi berniat memastikan kabar tersebut. Selepas Magrib, ada telepon dari pimpinan Rumah Sakit Purusara, yang memberitahukan agar dr. Kariadi, Kepala Laboratorium Purusara segera memeriksa Reservoir Siranda karena berita Jepang menebarkan racun itu. Dokter Kariadi kemudian dengan cepat memutuskan harus segera pergi ke sana. Suasana sangat berbahaya karena tentara Jepang telah melakukan serangan di beberapa tempat termasuk di jalan menuju ke Reservoir Siranda. Isteri dr. Kariadi, drg. Soenarti mencoba mencegah suaminya pergi mengingat keadaan yang sangat genting itu. Namun dr. Kariadi berpendapat lain, ia harus menyelidiki kebenaran desas-desus itu karena menyangkut nyawa ribuan warga Semarang. Akhirnya drg. Soenarti tidak bisa berbuat apa-apa. Ternyata dalam perjalanan menuju Reservoir Siranda itu, mobil yang ditumpangi dr. Kariadi dicegat tentara Jepang di Jalan Pandanaran. Bersama tentara pelajar yang menyopiri mobil yang ditumpanginya, dr. Kariadi ditembak secara keji. Ia sempat dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 23.30 WIB. Ketika tiba di kamar bedah, keadaan dr. Kariadi sudah sangat gawat. Nyawa dokter muda itu tidak dapat diselamatkan. Ia gugur dalam usia 40 tahun satu bulan.
Peristiwa Lain
  1. Sebelum tanggal 20 Oktober, ada kejadian Gencatan Senjata antara kedua belah pihak, tetapi kendati demikian kejadian ini tidak memadamkan situasi, kejadian diperparah dengan pembunuhan sandera (lihat no. 2)
  2. Di Pedurungan, orang-orang Semarang, terutama dari Mranggen dan Genuk menjadi satu untuk memindahkan tawanan, yang menjadi sandera. Karena janji Jepang untuk mundur tidak dipenuhi maka 75 sandera itu dibunuh, sehingga perang berlanjut.
  3. Datangnya pemuda dari luar Kota Semarang untuk membantu menjadikan Jepang marah
  4. Radius 10 km dari Tugumuda menjadi medan peperangan
Tokoh-Tokoh yang terlibat
Mengenai pertempuran lima hari di Semarang ini, ada beberapa tokoh yang terlibat adalah sbb :
  1. dr. Kariadi
dr. Kariadi adalah dokter yang akan mengecek cadangan air minum di daerah Candi yang kabarnya telah diracuni oleh Jepang. Ia juga merupakan Kepala Laboratorium Dinas Pusat Purusara.
  1. Mr. Wongsonegoro
Gubernur Jawa Tengah yang sempat ditahan oleh Jepang.
  1. Dr. Sukaryo dan Sudanco Mirza Sidharta
Tokoh Indonesia yang ditangkap oleh Jepang bersama Mr. Wongsonegoro.
  1. Mayor Kido (Pemimpin Kidobutai)
Pimpinan Batalion Kidobutai yang berpusat di Jatingaleh.
  1. drg. Soenarti
Istri dr. kariadi
  1. Kasman Singodimejo
Perwakilan perundingan gencatan senjata dari Indonesia.
  1. Jenderal Nakamura
Jenderal yang ditangkap oleh TKR di Magelang

Monumen Tugu Muda
Untuk memperingati Pertempuran 5 Hari di Semarang, dibangun Tugu Muda sebagai monumen peringatan. Tugu Muda ini dibangun pada tanggal 10 November 1950. Diresmikan oleh presiden Ir. Soekarno pada tanggal 20 Mei 1953. Bangunan ini terletak di kawasan yang banyak merekam peristiwa penting selama lima hari pertempuran di Semarang, yaitu di Jl. Pemuda, Jl. Imam Bonjol, Jl. Dr. Sutomo, dan Jl. Pandanaran dengan lawang sewu. Selain pembangunan Tugu Muda, Nama dr. Kariadi diabadikan sebagai nama salah satu rumah sakit di Semarang.

Cerita Rakyat Sumatera Barat
Pada suatu waktu, di desa terpencil ada sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah Sumatera Barat. Karena kondisi keuangan keluarga memprihatinkan, sang Ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan yang luas. Ayah Malin tidak pernah kembali ke kampung halamannya sehingga ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin untuk mencari nafkah.
Malin termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang.
Karena merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Malin memutuskan untuk pergi merantau agar dapat menjadi kaya raya setelah kembali ke kampung halaman kelak.
Awalnya Ibu Malin Kundang kurang setuju, mengingat suaminya juga tidak pernah kembali setelah pergi merantau tetapi Malin tetap bersikeras sehingga akhirnya dia rela melepas Malin pergi merantau dengan menumpang kapal seorang saudagar. Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang beruntung, dia sempat bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu sehingga tidak dibunuh oleh para bajak laut.
Malin Kundang terkatung-katung di tengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan tenaga yang tersisa, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.
Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya.
Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin yang melihat kedatangan kapal itu ke dermaga melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya, Malin Kundang beserta istrinya.
Ibu Malin pun menuju ke arah kapal. Setelah cukup dekat, ibunya melihat bekas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. “Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?”, katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tetapi melihat wanita tua yang berpakaian lusuh dan kotor memeluknya, Malin Kundang menjadi marah meskipun ia mengetahui bahwa wanita tua itu adalah ibunya, karena dia malu bila hal ini diketahui oleh istrinya dan juga anak buahnya.
Mendapat perlakukan seperti itu dari anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin menyumpahkan anaknya, “Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu”.
Tidak berapa lama kemudian Malin Kundang kembali pergi berlayar dan di tengah perjalanan datang badai dahsyat menghancurkan kapal Malin Kundang. Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang. Sampai saat ini Batu Malin Kundang masih dapat dilihat di sebuah pantai bernama pantai Air Manis, di selatan kota Padang, Sumatera Barat.
Prabu Pandudewanata ialah putera kedua Prabu Abyasa, raja di Hastinapura, bapak kelima Pandawa. Prabu Pandudewanata berpermaisuri dua orang puteri. Pertama, Dewi Kuntinalibrata, puteri prabu Kuntiboja, raja di Madura, berputera: Yudistira, Wrekudara dan Arjuna. Kedua adalah Dewi Madrim, puteri raja dan berputra Nakula dan Sadewa (kembar. Kelima saudara inilah yang disebut Pandawa.
Prabu Pandu tak lama bertahta di Hastinapura, karena suatu kesalahan yang dipandang besar oleh Dewa. Adapun kesukaan Pandu ialah berburu di hutan. Pada suatu kali ia keliru membunuh dua ekor kijang, yang sebenarnya berasal dari seorang pendeta dan isterinya. Kekeliruan itu menjadikan kemurkaan Dewa, hingga Pandu diambil oleh Dewa dengan badan kasarnya dan dimasukkan ke dalam Kawah Candradimuka (neraka). Tetapi dengan kesaktian Begawan Abyasa, disusullah Pandu dan diminta oleh Abyasa akan dibawa kembali ke dunia, tetapi para Dewa tak meluluskan, hanya Pandu diangkat ke Surga dan menjadi Dewa.
Raden Narayana setelah menjadi raja bernama Prabu Harimurti Padmanaba, karena ia titisan Begawan Padmanaba. Disebut juga Prabu Dwarawati, karena menjadi raja di negeri Dwarawati, dan disebut juga Prabu Kresna, karena berkulit hitam dan lain-lain. la dapat bertahta di Dwarawati karena mengalahkan seorang raja raksasa bernama Prabu Kunjana Kresna di negeri tersebut, dan nama Kresna itu dipakainya juga sebagai namanya sendiri, yakni Prabu Kresna.
Prabu Kresna sebagai pengasuh Pandawa atau disebut dalang, ialah seorang yang pandai menjalankan siasat politik negara, peperangan dan lain-lain. Prabu Kresna mempunyai senjata cakra, senjata yang hanya dikuasai oleh titisan Wisnu, dan mempunyai azimat kembang Wijayakusuma, untuk menghidupkan orang mati, yang belum sampai pada takdirnya. Dalam perang Baratayudha Sri Kresna yang memegang daya upaya kemenangan Pandawa. Usia Prabu Kresna lanjut, hingga sehabis perang Baratayudha.
Sri Kresna berpermaisuri 4 puteri: 1) Dewi Jembawati, anak seorang pendeta kera Kapi Jembawan dipertapaan Gadamedana, berputera Raden Samba; 2) Dewi Rukmini, puteri Prabu Rukma, seorang raja di Lesanpura, berputra Dewi Siti Sundari; 3) Dewi Setyaboma, putri Prabu Setyajid, seorang raja di Lesanpura, dan berputra Raden Setyaka, dan 4) Dewi Pretiwi, putri Hyang Antaboga, berputra Prabu Bomanarakasura.
Prabu Kresna mampu bertiwikrama yaitu berganti rupa menjadi raksasa. Pada lakon Kresna gugah, yaitu Kresna sedang tidur dalam rupa raksasa (tiwikrama). Dalam cerita ini diriwayatkan bahwa siapa yang mampu membangunkan Sri Kresna akan memenangkan perang Baratayudha. Maka kedua belah pihak (Pandawa dan Kurawa) berusaha membangunkannya. Namun tindakan Kurawa sia-sia belaka. Hanya Arjuna yang dapat membangunkan Sri Kresna.
Raden Gatotkaca adalah putera Raden Wrekudara yang kedua. Ibunya seorang putri raksasa bernama Dewi Arimbi di Pringgandani. Waktu dilahirkan Gatotkaca berupa raksasa, karena sangat saktinya tidak ada senjata yang dapat memotong tali pusatnya. Kemudian tali pusat itu dapat juga dipotong dengan senjata Karna yang bernama Kunta, tetapi sarung senjata itu masuk ke dalam perut Gatotkaca, dan menambah lagi kesaktiannya.
Dengan kehendak dewa-dewa, bayi Gatotkaca itu dimasak seperti bubur dan diisi dengan segala kesaktian; karena. itu Raden Gatotkaca berurat kawat, bertulang besi, berdarah gala-gala, dapat terbang di awan dan duduk di atas awan yang melintang. Kecepatan Gatotkaca pada waktu terbang di awan bagai kilat dan liar bagai halilintar. Kesaktiannya dalam perang, dapat mencabut leher. musuhnya dengan digunakan pada saat yang penting. Gatotkaca diangkat jadi raja di Pringgadani dan ia disebut kesatria di Pringgadani, karena pemerintahan negara dikuasai oleh keturunan dari pihak perempuan. Dalam perang Baratayudha Gatotkaca tewas oleh senjata Kunta yang ditujukan kepada Gatotkaca. Ketika Gatotkaca bersembunyi dalam awan. Gatotkaca jatuh dari angkasa dan mengenai kereta kendaraan Karna hingga hancur lebur. Gatotkaca beristerikan saudara misan, bernama Dewi Pregiwa, puteri Raden Arjuna.

Dalam riwayat, Gatotkaca mati masih sangat muda, hingga sangat disesali oleh sekalian keluarganya.
Menurut kata dalang waktu Raden Gatotkaca akan mengawan, diucapkan seperti berikut :
Tersebutlah, pakaian Raden Gatotkaca yang juga disebut kesatria di Pringgadani: Berjamang mas bersinar-sinar tiga susun, bersunting mas berbentuk bunga kenanga dikarangkan berupa surengpati. (Surengpati berarti berani pada ajalnya. Sunting serupa ini juga dipakai untuk seorang murid waktu menerima ilmu dari gurunya bagi ilmu kematian, untuk lambang bah.wa orang yang menerima ilmu itu takkan takut pada kematiannya). Bergelung (sanggul) bentuk supit urang tersangga oleh praba, berkancing sanggul mas tua bentuk garuda membelakang dan bertali ulur-ulur bentuk naga terukir, berpontoh nagaraja, bergelang kana (gelang empat segi). Berkain (kampuh) sutera jingga, dibatik dengan lukisan seisi hutan, berikat-pinggang cindai hijau, becelana cindai biru, berkeroncong suasa bentuk nagaraja, uncal diberi emas anting.

Diceritakan, Raden Gatotkaca waktu akan berjalan ia berterumpah Padakacarma, yang membuatnya dapat terbang tanpa sayap. Bersongkok Basunanda, walaupun pada waktu panas terik takkan kena panas, bila hujan tak kena air hujan. Diceritakan Raden Gatotkaca menyingsingkan kain bertaliwanda, ialah kain itu dibelitkan pada badan bagian belakang Raden Gatotkaca segera menepuk bahu dan menolakkan kakinya kebumi, terasa bumi itu mengeram di bawah kakinya. Mengawanlah ia keangkasa.
Wayang itu diujudkan sebagai terbang, ialah dijalan kain, dari kanan ke kiri, dibagian kelir atas beberapa kali lalu dicacakkan, ibarat berhenti di atas awan, dan dalang bercerita pula, Tersebutlah Raden Gatotkaca telah mengawan, setiba di angkasa terasa sebagai menginjak daratan, menyelam di awan biru, mengisah awan di hadapannya dan tertutuplah oleh awan di belakangnya, samar samar tertampak ia di pandangan orang. Sinar pakaian Gatotkaca yang kena sinar matahari sebagai kilat memburunya. Maka berhentilah kesatria Pringgadani di awan melintang, menghadap pada awan yang lain dengan melihat ke kanan dan ke kiri. Setelah hening pemandangan Gatotkaca, turunlah ia dari angkasa menuju ke bumi,
Adipati Karna waktu perang Baratayudha berperang tanding melawan Gatotkaca. Karna melepaskan senjata kunta Wijayadanu, kenalah Gatotkaca dengan senjata itu pada pusatnya. Setelah Gatotkaca kena panah itu jatuhlah Gatotkaca dari angkasa,, menjatuhi kereta kendaraan Karna, hingga hancur lebur kereta itu.
Tersebut dalam cerita, Raden Gatotkaca seorang kesatria yang tak pernah bersolek, hanya berpakaian bersahaja, jauh dari pada wanita. Tetapi setelah Gatotkaca melihat puteri Raden Arjuna, Dewi Pregiwa, waktu diiring oleh Raden Angkawijaya, Raden Gatotkaca jatuh hati lantaran melihat puteri itu berhias serba bersahaja. Berubah tingkah Raden. Gatotkaca ini diketahui oleh ibunya (Dewi Arimbi) dengan sukacita dan menuruti segala permintaan Raden Gatotkaca. Kemudian puteri ini diperisteri Raden Gatotkaca.

Selasa, 29 Mei 2012

Akar Rumput Adventure event organizer outbond keterangan lanjut hub 085724854962
Temukan keunikan budaya yang terpadu sempurna dengan keindahan alam di DIENG CULTURE FESTIVAL, 29 JUNI - 1 JULI 2012 dengan Harga Rp. 859.000,- / pax keterangan lebih lanjut dapat hub :PT Akar Rumput Indonesia di : 0813 27 620 766

Pradish Kusumo: Hargai orang lain, siapapun itu, dan jangan pernah...

Pradish Kusumo: Hargai orang lain, siapapun itu, dan jangan pernah...: Hargai orang lain, siapapun itu, dan jangan pernah menaruh dendam kepada siapapun. Isi setiap harimu dengan kebaikan.
Hargai orang lain, siapapun itu, dan jangan pernah menaruh dendam kepada siapapun. Isi setiap harimu dengan kebaikan.

Selasa, 22 Mei 2012

Bagaimana saya mengubah modal sebesar Rp.350.000 menjadi Penghasilan Rutin saya Rata Rata Rp.5 Juta setiap bulannya Rahasianya dapat anda dapatkan di http://www.formulabisnis.com/?id=Momohadi

Kamis, 17 Mei 2012

Hunian Nyaman Dan Asri Hub 085724854962
Kuliner Ankringan SEGO LIWET SATE KERANG GUDEG CEKER BISA DIDAPAT DI SINI NIKMATI WISATA MALAM KOTA SOLO YANG TIDAK PERNAH TIDUR
Banyak Pilihan untuk anda bebelanja aneka ragam  Batik Tradisional ataupun Lengkapi koleksi2 Batik Tradisi kebanggaan Dalam Negeri dengan mengunjungi Sentra2 Batik Di Pekalongan Semarang Solo Jogya dan lasem Jawa Tengah.dan Kunjungi SMKI Solo Jl. Sangihe setiap tanggal 26 setiap bulannya ada pertunjukan kesenian nan sangat menarik. CINTAILAH BUDAYA NASIONAL BANGSA SENDIRI

Pilihan Weekend Anda minggu ini


Untuk mengisi long weekend anda bersama keluarga kunjungilah panorama Indah nan Asri Di bilangan wilayah Kendal Jawa tengah dapat anda rasakan hangatnya Sumber Air Panas dan pemandangan air Terjun sambil mencicipi kuliner2 nan Lezaat
affiliate program

EARN CASH FROM YOUR WEBSITE

Turn your valuable webpage visitors into income. Work online and join our free money making partner program. We offer the most commission rate to help increase your cash stream.

Join our income making program absolutely no charge and 100% risk free.

Sign Up...

Start collecting serious affiliate commissions

This make money program really can give you profit on the same day. Begin receiving steady partner revenue with almost no investments at all. This is a serious business opportunity, the chance for you to build a steady, trustworthy, long-time profitable business.Income while you sleep

REVENUE WHILE YOU SLEEP

Earn $1,000... $2,000... $5,000...

Turn your web site traffic into cash!
You get money for every person that clicks on our banner. Our wish is to enable you to receive as much as possible from your advertising space. We pay monthly, either by bank cheque, or using PayPal.

A steady income generator

Imagine running of a something that never failed to provide you with money-flow. A free money program so incredibly profitable that you never had to work for a boss ever again!

Hits4pay.com allows you to Make money online and earn money onli Hits4pay.com allows you to Make money online and earn money online the easy way. Get paid to click with the best PTC sites online.

Kamis, 10 Mei 2012

Terkadang kita diberikan rasa kesepian yg mendalam agar kita lebih menghargai indahnya kebersamaan.
Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki kemungkinan yang tak terhingga.

Pradish Kusumo: Hunian Nyaman di Alam Segar dengan harga yang sang...

Pradish Kusumo: Hunian Nyaman di Alam Segar dengan harga yang sang...: Hunian Nyaman di Alam Segar dengan harga yang sangat terjangkau di Lokasi Strategis Berminat bisa menghubungi di : 085724854962.
Hunian Nyaman di Alam Segar dengan harga yang sangat terjangkau di Lokasi Strategis
Berminat bisa menghubungi di : 085724854962.
Pikirkan dan rasakan segala yang positif; dan percayalah, hidupmu pasti akan menjadi semakin positif. karena Allah telah menganugerahkan segala fitur pembangkit keberhasilan di dalam tubuh dan pikiran kita ........

Writing Articles For Money Is Indeed A Good And Easy Way To Get Started Making Online Income

Writing articles for money is indeed a good and easy way to get started making online income. There are many ways for you to use your writing skill online, you can freelance writing articles for others and get paid for that, or you can start a blog and monetize it, or you can write e-books and sell them online.
1) Freelance writing involves writing articles for people who need content for their website, or need their products to be reviewed. You can usually get paid from $5 to $10 per article depending on length of the article, the quality of it and your writing skill. The best 2 websites which help you earn money for writing articles and reviews are ’Review Me’ and ’Sponsored Reviews’
2) Starting a blog and monetizing it is an effective way to earn an online income, but it depends very much on your knowledge and your interest in what you are blogging about. You also need to know that not all niches are profitable online, so before you start blogging about something you should make a little search to know how demanded is your niche.
3) Writing e-books can be a very profitable way to make money online as well. Basically you will have to write articles and provide knowledge that people are willing to pay for. After that you will need to promote the e-book yourself or have affiliates promote it for you for a certain commission.

Rabu, 09 Mei 2012

Writing Articles For Money Is Indeed A Good And Easy Way To Get Started Making Online Income

Writing articles for money is indeed a good and easy way to get started making online income. There are many ways for you to use your writing skill online, you can freelance writing articles for others and get paid for that, or you can start a blog and monetize it, or you can write e-books and sell them online.
1) Freelance writing involves writing articles for people who need content for their website, or need their products to be reviewed. You can usually get paid from $5 to $10 per article depending on length of the article, the quality of it and your writing skill. The best 2 websites which help you earn money for writing articles and reviews are ’Review Me’ and ’Sponsored Reviews’
2) Starting a blog and monetizing it is an effective way to earn an online income, but it depends very much on your knowledge and your interest in what you are blogging about. You also need to know that not all niches are profitable online, so before you start blogging about something you should make a little search to know how demanded is your niche.
3) Writing e-books can be a very profitable way to make money online as well. Basically you will have to write articles and provide knowledge that people are willing to pay for. After that you will need to promote the e-book yourself or have affiliates promote it for you for a certain commission.